Irau Tana Tidung: Merayakan Sejarah dan Budaya Masyarakat Tidung
Irau, adalah sebuah tradisi yang sarat makna dan sejarah
bagi masyarakat Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Perayaan tahunan ini
tidak hanya menjadi ajang berkumpul dan merayakan keberagaman budaya, tetapi
juga menjadi momen untuk mengenang kembali sejarah panjang dan perjuangan
masyarakat Tidung dalam membangun daerahnya.
Asal-usul Irau dapat ditelusuri kembali ke zaman nenek
moyang masyarakat Tidung. Pada masa lampau, Irau merupakan bentuk ungkapan
syukur atas hasil panen yang melimpah dan sebagai persembahan kepada roh
leluhur. Seiring berjalannya waktu, makna Irau semakin berkembang dan menjadi
simbol persatuan, gotong royong, dan identitas budaya masyarakat Tidung.
Irau memiliki makna yang
sangat dalam bagi masyarakat Tidung. Beberapa di antaranya adalah sebagai bentuk
syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa, menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa
kebersamaan di antara masyarakat, melestarikan dan mewariskan kebudayaan tidung
kepada generasi-generasi muda, serta irau juga sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi yang
menyertainya.
Rangkaian acara Irau biasanya
berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Acara
ini akan diawali dengan upacara adat untuk memohon berkah dan keselamatan, kemudian
diadakan Berbagai perlombaan tradisional, pameran, serta pertunjukan seni yang
di seluruh rangkaian acara ini di ikuti oleh segenap masyarakat kabupaten tana
tidung.
![]() |
| pameran menggunakan pakaian adat tidung |
![]() |
| tradisi saat panen yang dilakukan oleh masyarakat dayak |



Komentar
Posting Komentar